Rabu (4/4) lalu, timeline Twitter diramaikan kicauan para fanboy
Apple (sebutan bagi penggemar produk-produk Apple). Mereka menyatakan
ketidakrelaan atas diluncurkannya Instagram versi Android. Pasalnya,
selama ini Instagram tersedia eksklusif hanya bagi pengguna iOS.
Sehebat apakah Instagram sampai bisa menimbulkan “perang” antara pengguna iOS dan Android?
Instagram adalah aplikasi berbagi foto (photo-sharing)
yang diperkaya dengan belasan filter untuk menambahkankan efek-efek
tertentu pada foto. Fasilitas tautan ke jejaring sosial mempermudah
penggunanya untuk memamerkan hasil foto ke teman-teman di Twitter,
Facebook, dan Tumblr.
Sebetulnya, banyak aplikasi serupa di
pasaran dan Instagram bukanlah yang pertama. Akan tetapi, antarmuka yang
simpel dan memudahkan penggunaan membuat Instagram melesat dengan
cepat. Dalam waktu 1,5 tahun saja, Instagram telah diunduh oleh lebih
dari 30 juta pengguna iOS. Ini belum ditambah pengguna di Android yang
mencapai 5 juta hanya dalam 6 hari sejak rilis Instagram di Google Play
Store.
Fenomena Instagram ini tidak luput dari perhatian
Facebook. Sebagai penyimpan koleksi foto terbanyak di dunia, Facebook
tampaknya merasa terancam. Terlebih, sebagian besar pengguna Instagram
lebih memilih untuk membagi fotonya ke Twitter, bukan ke Facebook.
Laju
pertumbuhan pengguna yang tinggi pun dianggap dapat menghambat
Facebook. Padahal, Facebook juga sedang membutuhkan kenaikan pengguna
supaya mendongkrak harga penawaran saham perdana saat IPO (initial public offering), Mei nanti.
Di sisi lain, popularitas Instagram di perangkat mobile merupakan potensi yang bisa dimanfaatkan Facebook yang belum kuat di ranah itu.
Jangan lupakan keberadaan data-data yang menyertai jutaan foto di Instagram, seperti hashtag
(biasanya memuat tema/topik foto), lokasi, dan jejaring teman. Kumpulan
informasi inilah yang dianggap sebagai “harta karun” untuk
menyempurnakan kualitas social graph Facebook demi lebih memahami karakteristik penggunanya.
Atas
pertimbangan kompetitif dan strategis tersebut, Senin (9/4) lalu,
Facebook rela mengeluarkan 1 biliun dolar AS dalam bentuk uang tunai dan
saham guna membeli Instagram. Inilah akuisisi dengan nilai terbesar
yang pernah dilakukan Facebook.
“Ini momen penting bagi Facebook
karena untuk pertama kalinya kami mengakuisisi sebuah produk dan
perusahaan dengan jumlah pengguna yang sangat besar,” tulis Mark
Zuckerberg (CEO Facebook) di blognya.
Ia menegaskan, meski
telah diakuisisi, Instagram tetap akan dikembangkan sebagai aplikasi
terpisah dari Facebook.“Kami akan bekerja bersama tim Instagram untuk
menawarkan pengalaman terbaik dalam berbagi foto-foto indah lewat
perangkat mobile berdasarkan minat pengguna,” imbuhnya.
Sementara
itu, Kevin Systrom (CEO Instagram) meyakini, dengan perkawinan ide dan
talenta antara kedua pihak, ia mengharapkan terciptanya masa depan yang
lebih gemilang bagi Facebook dan Instagram. “Layanan ini tidak akan
hilang,” tukas Systrom untuk menepis kekhawatiran Instagram dibeli untuk
“dimatikan”.
0 Comments
0 comments
0 comments
Posting Komentar
Peraturan berkomentar :
# Diizinkan :
- Diskusi
- Link Aktif
# Tidak Diizinkan :
- SARA
- Berkata kotor
Click emoticon to see the code! (Klik emoticon untuk melihat kodenya!)
To insert emoticon you must added at least one space before the code. (Untuk memasukkan emoticon Anda harus menambahkan setidaknya satu spasi sebelum kode.)