Di
Indonesia sendiri, pasar Android juga relatif cepat bertumbuh, walaupun market share-nya masih kalah dengan
BlackBerry. Namun,
setidaknya Android cukup berhasil mencuri perhatian banyak orang dan bahkan
menimbulkan rasa penasaran untuk mencobanya.
Tak
heran,
banyak yang kemudian membeli ponsel berbasis Android sebagai ponsel kedua atau
ketiga. Bahkan,
tak sedikit pula yang rela menggantikan posisi ponsel utamanya dengan ponsel
berbasis Android. Apalagi hal ini didukung oleh tarif operator yang murah
dengan aneka bonus.
Saat
hanya menggunakan satu ponsel, terkadang ada hal-hal tertentu yang dilewatkan
begitu saja oleh pemiliknya. Backup
terhadap nomor kontak misalnya. Mengapa begitu? Ya,
karena semua dilakukan hanya di satu ponsel.
Penambahan
nomor ponsel kenalan baru dilakukan di ponsel yang itu, pembaruan/perubahan (update) nomor teman lama yang berganti
operator dilakukan di ponsel yang sama juga. Jadi, seolah hal ini tampak aman-aman saja
karena semua langsung termutakhirkan.
Pengguna
ponsel sering kurang sadar bahwa begitu ponselnya hilang, otomatis hilang pula
seluruh nomor kontak relasi yang tersimpan.
Selain
itu, ketika mulai menggunakan dua-tiga ponsel, kadang kesadaran untuk melakukan
backup nomor kontak baru tumbuh. Saat
satu ponsel kehabisan daya baterai, padahal ada keperluan untuk mengontak seseorang,
pemanggilan dilakukan dengan ponsel yang lain.
Nah,
saat itu baru kita sadar bahwa di ponsel itu, nomor kontak orang yang akan
dipanggil tidak ada. Kejadian seperti inilah yang kemudian mendorong seseorang
untuk melakukan backup terhadap data
nomor kontak agar siap di-restore
kembali, baik ke ponsel yang sama maupun ke ponsel lain.
Tapi
mungkin jauh sebelum terjadi kasus seperti di atas, sudah ada usaha untuk
melakukan backup dan restore.
Ketika
ratusan bahkan ribuan nomor kontak yang ada di ponsel pertama akan disalin ke
ponsel kedua, seseorang pasti akan segera memutar otak, mencari cara yang
paling mudah dan cepat untuk melakukannya. Sudah jelas tidak mungkin dia akan
memasukkan data nomor kontak yang berjumlah ratusan itu satu per satu.
Terkait
dengan Android yang sudah disebut-sebut di awal tulisan tadi, maka ketika Anda
hendak bermigrasi ke Android, entah itu sebagai ponsel utama atau ponsel
“cadangan”, strategi backup dan restore data nomor kontak pastilah akan
diperlukan.
Proses backup dan restore ternyata tidak hanya bermanfaat untuk nomor kontak saja,
tetapi juga untuk hal lain seperti SMS, data, dan aplikasi. Nah, kami akan
membeberkannya untuk Anda, bagaimana melakukan itu semua (khususnya di ponsel
berbasis Android).
Pada
penulisan artikel ini, kami menggunakan ponsel berbasis Android 2.2.1 Froyo.
0 Comments
0 comments
0 comments
Posting Komentar
Peraturan berkomentar :
# Diizinkan :
- Diskusi
- Link Aktif
# Tidak Diizinkan :
- SARA
- Berkata kotor
Click emoticon to see the code! (Klik emoticon untuk melihat kodenya!)
To insert emoticon you must added at least one space before the code. (Untuk memasukkan emoticon Anda harus menambahkan setidaknya satu spasi sebelum kode.)